Friday, January 1, 2016

Samudra Beraksara

Annisa elcentia


Aku benci dengan tangismu
Setiap tetes yang mengalir seperti pukulan bagiku
Dimana tetesan pertama adalah perih
Dan tetesan lainnya adalah kasih
Air matamu menggambarkan betapa sakitnya ketika harapan kau biarkan pupus
Dan mengalir bersama doa

Aku benci dengan tangismu

Karenanya semua terasa kelu
Bahkan untuk sekadar bertanya pun aku tak mampu
Dan aku hanya menatapmu
Berharap lukamu mengering


Aku benci dengan tangismu

Kesedihannya mengisyaratkan lelah
Setiap tetes jatuh bersama perasaan
Perasaan yang lebih dari kata 'sekadar'

Aku benci dengan tangismu

Karenanya aku terus membenci diriku
Yang sibuk dengan kata bahagia
Tanpa peduli sudah berapa tetes air yang jatuh dari matamu

Annisa elcentia / Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 komentar:

Coprights @ 2016, Blogger Template Designed By Templateism | Templatelib