Setiap tetes yang mengalir seperti pukulan bagiku
Dimana tetesan pertama adalah perih
Dan tetesan lainnya adalah kasih
Air matamu menggambarkan betapa sakitnya ketika harapan kau biarkan pupus
Dan mengalir bersama doa
Aku benci dengan tangismu
Karenanya semua terasa kelu
Bahkan untuk sekadar bertanya pun aku tak mampu
Dan aku hanya menatapmu
Berharap lukamu mengering
Aku benci dengan tangismu
Kesedihannya mengisyaratkan lelah
Setiap tetes jatuh bersama perasaan
Perasaan yang lebih dari kata 'sekadar'
Aku benci dengan tangismu
Karenanya aku terus membenci diriku
Yang sibuk dengan kata bahagia
Tanpa peduli sudah berapa tetes air yang jatuh dari matamu
0 komentar:
Post a Comment